NOT KNOWN FACTUAL STATEMENTS ABOUT PERKENTOTAN

Not known Factual Statements About perkentotan

Not known Factual Statements About perkentotan

Blog Article

Aku pun mengangguk dan pasrah saat diminta mas Fahmi untuk membuka lebar kedua paha putihku. Tangan kanan mas Fahmi menggenggam batang kontol beruratnya yang berwarna sawo matang. Perlahan tapi pasti kepala kontol mas Fahmi mulai membelah masuk memekku.

“afwan bu.. tadi dipanggil Abah untuk urusan santri sebentar..”, jawabku yang sudah kembali lagi ke pondok penginapan santriwati dengan masih mengenakan abaya yang basah kuyup oleh cairan orgasmeku.8964 copyright protection169712PENANArj1q2B3N97 維尼

Tubuhku bergerak maju mundur cepat dengan sendirinya. Badanku agak condong ke belakang dan disangga oleh kedua tanganku sehingga dengan posisi ini membuat toketku membusung indah.

Aku segera masuk ke ruangan itu. Berbentuk seperti kamar, berukuran sekitar three x 4 meter. Ada sebuah bathtub dan Television, seperti yang diceritakan Susan. Tempat untuk pijitnya juga bukan ranjang kecil seperti biasanya di tempat lain, tapi sebuah matras yang cukup tebal dan lebar, dengan lubang untuk wajah. Di atasnya ada besi-besi yang biasa digunakan terapis untuk pegangan waktu melakukan shiatsu.

Kepalaku mendongak, mulutku menganga lepas merasakan kenikmatan yang menjalar ceoat sampai ke ubun-ubun. Apalagi saat jemariku mulai melesak masuk menggesek G-spot ku, serasa seluruh sendi tubuhku lemas karena hentakan kenikmatan yang luarbiasa.

Tapi kini aku sedang telanjang bulat, dengan seorang wanita lain yang juga telanjang bulat, yang tadi sudah membuatku 2 kali merasakan orgasme.

Aku dan mas Fahmi yang sama-sama sudah menahan hasrat seks kami selama 40hari, membuat ku tak sempat untuk melucuti pakaianku secara menyeluruh. Jilbab syar’i jumbo dan cadar hitam serta kaos kaki sepaha berwarna hitam saja yang masih melekat di tubuh putih seksiku.

Mas Fahmi pun begitu sabar dalam merangsang tubuhku. Ia juga tak serta merta menyerang putingku, namun secara perlahan mencupangi mesra di sekeliling toketku yang justru semakin membuatku bergairah. Aku pun hanya bisa blingsatan menahan terpaan birahi yang begitu deras menghantam sementara mas Fahmi tak kunjung ke ‘menu utama’ yaitu putingku.

Yaa seperti yang sudah kuduga sebelumnya, akhirnya meski cadar dan abaya selalu menutupi aurat kami, kami tetaplah perempuan yang juga membutuhkan kontol untuk memenuhi hasrat kami. Dan dimulailah pembicaraan tentang ranjang diantara kami berempat. Mulai dari pembahasan ringan tentang tips-tips seks agar bisa memuaskan suami tapi tetap kita para wanita juga mendapatkan kepuasan, berlanjut hingga fantasi seks kita masing-masing.

Tapi memang sudah kerjaan setan untuk menghasut perkentotan anak turun nabi Adam. Meski hati menolak, tapi entah kenapa kakiku begitu mudahnya melangkah mendekat ke arah rumah abah Mahmud meski gelap yang begitu pekat di sekitarku. Jarak antara rest room luar dan rumah abah Mahmud hanya sekitar 10 meteran saja. Semakin ku mendekat, semakin jelas suara desahan yang datang dari dalam sana.

Hampir setiap malam atau kalau ada waktu-waktu senggang di luar kesibukan beliau mengajar, aku selalu menyempatkan mengobrol santi dengan Ummah Hawa. Meski sudah sering bicara-bicara santai, tetap saja rasa hormatku pada beliau tak berubah.

Yah memang aku menginginkan bisa merasakan kontol secepatnya, bahkan sering berfantasi dengan kontol Abah, tapi tetap saja beliau sudah umur 60an tahun. Disisi lain aku masih tak percaya kalau Ummah Hawa akan sebegitu mudahnya berkata-kata seperti itu.

Aku terkejut mendengar jawaban Abah Mahmud yang ternyata sudah memaksa para ibu-ibu itu minum obat tidur tanpa mereka ketahui. Rasa marah pun tak terbendungkan.

Tapi sifat humble keduanya membuat kami pun tak merasa sumpek ketika bergaul dengan keduanya. Bu Mirna sendiri punya sifat humoris yang tiada duanya yang selalu membuat malam-malam kami menjadi berwarna. Para santriwati pondok pun cepat akrab dengan kami sehingga bisa meredam rasa rinduku pada mas Fahmi.8964 copyright protection169712PENANAkZByRS1535 維尼

Report this page